A. Tujuan Percobaan
Mengetahui proses difusi dan osmosis dalam sel makhluk hidup
B. Dasar Teori
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
C. Alat dan Bahan
Alat: Bahan:
1. Gelas reaksi 1. Umbi kentang
2. Neraca 2. Air
3. Air gula 40%
D. Prosedur dan Langkah-Langkah Kerja
Difusi
1. Meneteskan larutan cosin pekat dalam beker glass yang berisi air.
2. Membiarkan beberapa saat dan nmengamati hasilnya.
Osmosis
1. Memotong umbi kentang menjadi 3 ptongan dengan tebal 0,5 cm dan menimbang berat masing-masing serta memberi tanda masing-masing.
2. Membiarkan potongan pertama (A) di udara.
3. Merendam potongan kedua (B) dalam air.
4. Merendam potongan ketiga (C) dalam air gula 40%.
5. Membiarkan ketiga potongan selama 20 menit.
6. Setelah 20 menit, mengambil potongan kentang , mengeringkan dengan kertas yang sudah disediakan dan menimbang beratnya.
7. Mengisi tabel hasil pengamatan.
Tabel Hasil Pengamatan Osmosis
No | Umbi kentang | Berat semula | Berat terakhir |
1 | Potongan pertama (A) | 8,15 gram | 8,1 gram |
2 | Potongan kedua (B) | 8,25 gram | 8,48 gram |
3 | Potongan ketiga (C) | 11,55 gram | 10,77 gram |
E. Analisis dan Pembahasan
Pada eksperimen pengetesan umbi kentang A massa mula-mula adalah 8,15 gram. Setelah didiamkan selama 20 menit di udara, potongan kentang tersebut ditimbang lagi dan massanya 8,1 gram. Massa awal dan massa akhir dari kentang tersebut tidak menunjukkan selisih yang besar. Hal ini berarti potongan kentang tidak mengalami perpindahan molekul.
Pada eksperimen pengetesan umbi kentang B massa mula-mula adalah 8,25 gram. Setelah direndam dalam air selama 20 menit, potongan kentang ditimbang dan massanya menjadi 8,48 gram. Massa kentang setelah direndam dalam air bertambah 0,23 gram. Hal ini berarti ada sebagian molekul air yang berpindah ke dalam potongan kentang selama kentang direndam di dalam air. Dalam hal ini, Konsentrasi air dalam pelarut (air murni) adalah 100%, sedangkan konsentrasi air dalam potongan kentang kurang dari 100%. Akibat perbedaan konsentrasi tersebut, molekul air berpindah dari zat pelarut (air) ke dalam potongan kentang melalui suatu membran. Perpindahan molekul zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi disebut osmosis.
Pada eksperimen pengetesan umbi kentang C massa mula-mula adalah 11,55 gram. Setelah direndam dalam larutan gula 40% selama 20 menit, potongan kentang ditimbang dan massanya menjadi 10,79 gram. Massa kentang berkurang 0,76 gram. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan molekul selama potongan kentang direndam dalam larutan gula 40%. Konsentrasi air dalam larutan gula 40% adalah 60% sedangkan konsentrasi air dalam potongan kentang lebih dari 60%. Akibat perbedaan konsentrasi tersebut molekul air dari potongan kentang berpindah ke larutan gula
Apabila larutan gula dibuat makin pekat, konsentrasinya semakin besar, maka kekurangan berat yang dialami oleh potongan kentang itu akan semakin besar dan cepat karena perbedaan konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut mengakibatkan air semakin cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Larutan hipotonis adalah larutan yang mempunyai konsentrasi yang lebih rendah, sedangkan larutan hipertonis adalah larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi (pekat). Dari contoh di atas yang merupakan larutan hipotonis adalah air dalam potongan kentang jika dibandingkan dengan laturan gula. Larutan hipertonisnya adalah larutan eosin pekat dan larutan gula 40%.